Pengertian Waralaba: Sejarah, Jenis, Biaya, dan Contohnya

Waralaba: Pengertian, Sejarah, Jenis, Biaya, dan Contohnya

Bisnis dengan model waralaba kian berkembang di masyarakat, namun bagi sebagian orang mungkin masih belum sepenuhnya memahami konsep dari jenis bisnis waralaba ini. Nah, dalam artikel ini saya akan memberikan gambaran ringkas mengenai pengertian waralaba, sejarah, jenis waralaba, dan besaran biayanya.

Jika diperhatikan, sebenarnya banyak sekali jenis usaha atau perdagangan disekitar kita yang dijalankan dengan menggunakan sistem waralaba. Misalkan Indomaret dan Alfamart, kedua toko ritel yang cukup populer ini mejalankan operasinya dengan sistem waralaba.

A. Pengertian Waralaba

Waralaba yang dalam bahasa Inggris disebut franchising, atau dalam bahasa Prancis disebut franchise sebenarnya memiliki arti hak atau kebebasan, yaitu hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan.

Merujuk pada Undang-undung yang ada di Indonesia, waralaba adalah perikatan yang salah satu pihaknya diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan imbalan bentuk imbalan tertentu sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan produk dan jasa

Sementara itu, menurut Asosiasi Franchise Indonesia, waralaba adalah suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir dengan pewaralaba (franchisor) yang memberikan hak kepada individu atau perusahaan tertentu untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu dan meliputi area tertentu.

  Cara Refinancing Mobil dengan Bunga Termurah

Dan jika ditilik dari konteks bahasa, istilah waralaba ini berasal dari gabungan dua kata, yaitu “wara” yang berarti lebih, dan “laba” yang artinya keuntungan.

B. Sejarah Waralaba

Sistem waralaba diperkenalkan pertama kali pada era 1850-an. Adalah Isaac Singer, pembuat mesin jahit Singer, yang pertama kali memperkenalkan sistem waralaba saat ia ingin meningkatkan distribusi penjualan mesin jahitnya.

Meskipun usahanya tersebut gagal, namun dialah yang pertama kali memperkenalkan format bisnis waralaba ini di Ameri Serkita. Lalu kemudian caranya itu diikuti oleh pewaralaba lain yang lebih sukses, yaitu John S Pemberton, pendiri perusahaan minuman ternama Coca Cola.

Tetapi, sumber lain mengatakan, Coca Cola bukanlah pengikut Singer, melainkan sebuah industri otomotif Amerika Serikat, General Motors Industry pada tahun 1898.

Contoh lain di Amerika Serikat, sebuah sistem telegraf yang telah dioperasikan oleh berbagai perusahaan jalan kereta api, tetapi dikendalikan oleh Western Union serta persetujuan eksklusif antar pabrikan mobil dengan penjual.

Dan seiring berjalannya waktu, kini waralaba lebih didominasi oleh waralaba rumah makan siap saji. Kecenderungan ini bermula pada tahun 1919 silam ketika A&W Root Beer membuka restoran cepat saji miliknya.

  4 Cara mencairkan BPJS Ketenagakerjaan (Panduan Lengkap)

Dan pada tahun 1935, Howard Deering Johnson bekerjasama dengan Reginald Sprague untuk memonopoli usaha restoran modern. Ide mereka adalah membiarkan rekanan mereka untuk mandiri menggunakan nama yang sama, makanan, persediaan, logo dan bahkan membangun desain sebagai pertukaran dengan suatu pembayaran.

Dalam perjalanannya, sistem bisnis ini mengalami berbagai penyempurnaan khususnya pada tahun l950-an yang kemudian dikenal menjadi waralaba sebagai format bisnis (business format) atau sering pula disebut sebagai waralaba generasi kedua.

Impruvisasi sistem waralaba yang sedemikian pesat terutama di negara asalnya, Amerika Serikat, menyebabkan waralaba digemari sebagai suatu sistem bisnis diberbagai bidang usaha, hingga 35 persen dari keseluruhan usaha ritel yang ada di Amerika Serikat. Sedangkan di Inggris, berkembangnya waralaba dirintis oleh J. Lyons melalui usahanya Wimpy and Golden Egg, pada tahun 1960-an.

Bisnis waralaba tidak mengandung unsur diskriminasi. Pemberi waralaba dalam menyeleksi calon mitra usahanya berpedoman pada keuntungan bersama. 

C. Mekanisme Pemberi Waralaba dan Penerima Waralaba

  • Pemberi Waralaba

Badan usaha atau individu yang memberikan hak kepada pihak lain untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan, atau ciri khas usaha yang dimilikinya.

  • Penerima Waralaba

Badan usaha atau individu yang diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan, atau ciri khas yang dimiliki pemberi waralaba.

D. Jenis Waralaba

Jenis waralaba bisa dibagi menjadi dua macam, yaitu:

  1. Waralaba luar negeri: Lebih banyak disukai sebagian masyarakat karena sistemnya lebih jelas, merek sudah diterima diberbagai dunia, dan terasa lebih bergengsi.
  2. Waralaba dalam negeri: Menjadi salah satu pilihan investasi untuk masyarakat yang ingin menjadi pengusaha secara cepat namun tidak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai peranti awal dan kelanjutan usaha.
  Peralatan Dapur yang Harus Dimiliki Ketika Membuka Restoran

E. Biaya Waralaba

Berapa yang harus dipersiapkan untuk mengikuti waralaba? Biaya waralaba meliputi:

  1. Biaya awal: Dimulai dari Rp10 juta hingga Rp 1 miliar. Biaya ini meliputi pengeluaran yang dikeluarkan oleh pemilik waralaba untuk membuat tempat usaha sesuai dengan spesifikasi pengwaralaba dan biaya penggunaan HAKI.
  2. Biaya royalti: Dibayarkan pemegang waralaba setiap bulan dari laba operasional. Besaran biaya royalti berkisar antara 5-15 persen dari penghasilan kotor. Biaya royalti yang layak adalah 10 persen. Dan lebih dari 10 persen biasanya adalah biaya yang dikeluarkan untuk marketing yang perlu dipertanggungjawabkan.

F.  Contoh Waralaba

Di Indonesia banyak berkembang bisnis dengan sistem waralaba. Saat ini ada beberapa waralaba yang sedang berkembang pesat yang dinilai cukup menguntungkan, contohnya waralaba di bidang makanan, seperti CFC, Sapo Oriental, Red Crispy, dll.

Kemudian, untuk bisnis waralaba dalam bentuk retail mini outlet, contohnya adalah Alfamart, Indomaret, Yomart, Homart, Rajawali Mart, Lotte Grosir, dan lain-lain. Jenis waralaba toko ritel sendiri sampai hari ini telah masuk ke daerah-daerah pedalaman di seluruh wilayah Nusantara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *