Cara Mengetahui Beras Menggunakan Pemutih

1 min read

Belakangan ini banyak diketahui beras menggunakan pemutih. Agar tampak menggoda, beras dilakukan pengolahan sedemikian rupa. Sayangnya, pengolahan tersebut dilakukan dengan cara yang tidak fair, seperti halnya dengan menggunakan pemutih. Ulah orang-orang atau pedagang nakal sangat merugikan masyarakat. Bagaimana tidak, beras yang mengandung pemutih ini sangat berbahaya bagi kesehatan untuk jangka panjang.

Jika Anda terbiasa membeli beras yang dikemas dari pabrik, maka Anda perlu bersikap cermat agar bisa terhindar dari membeli beras yang memakai pemutih. Ada beberapa kiat untuk mengenali beras asli dan beras yang sudah dicampur dengan pemutih. Pastikan Anda tidak terpedaya dengan warna bagus beras tersebut. Anda harus mengetahui apakah putihnya beras tersebut memang asli adanya atau hanya karena bahan campuran.

Dengan sekian banyak varietas padi yang ada di Indonesia membuat konsumen bisa memilih jenis beras, sifat, dan mutu beras sesuai yang dikehendaki dan juga sesuai dengan daya beli. Meskipun begitu, memilih beras sebaiknya jangan secara asal-asalan. Salah satu aspek yang perlu diwaspadai adalah beras yang diberi pewarna putih menggunakan bahan kimia seperti zat klorin. Dengan mengenali ciri fisik beras berkualitas, sebenarnya Anda bisa membedakan beras yang menggunakan pemutih dan tidak.

  Perbedaan DPR dan DPD

Sebenarnya tidaklah sulit untuk membedakan beras asli dan yang memakai pemutih, antara lain dari bau atau aroma beras. Anda juga patut untuk merasa curiga jika warna berasnya terlalu putih yang terkesan tidak alami. Beras yang bagus putihnya alami dan terlihat mengkilat. Agar Anda tidak tertipu ulah nakal para distributor beras, silakan simak beberapa tips untuk membedakan beras asli dan menggunakan pewarna berikut ini.

Cara membedakan beras memakai pemutih dan yang asli

  • Jika Anda mendapatkan beras yang warnanya terlalu putih dan saat diraba terasa licin di telapak tangan, itu adalah indikasi bahwa beras tersebut tidak murni..
  • Beras yang telah ditambahkan pemutih dapat mengeluarkan aroma atau bau yang tidak lazim seperti bau zat kimia. Jika disimpan selama beberapa hari akan mengeluarkan bau yang kurang sedap. Pun begitu saat dicuci, air bekas cucian tidak keruh dan ketika dimasak nasinya berasa sedikit asam.
  • Zat klorin diketahui banyak digunakan untuk memutihkan warna beras. Beras yang sudah diberi klorin akan berwarna putih pekat, dan tidak bening.
  • Saat di masak, beras yang mengandung klorin tidak tampak putih seputih semula dan rasanya juga kurang enak.
  • Anda perlu mengenali jenis-jenis beras yang beraroma wangi. Beras jenis ini bentuknya cenderung membulat, tidak memanjang. Jika Anda menemukan beras yang tidak sesuai dengan ciri-ciri tersebut silakan waspada.
  • Coba Anda ambil segenggam beras lalu remas dengan telapak dan jari tangan. Beras dengan tambahan pelicin biasanya akan terasa licin saat diremas, namun ketika dilepaskan akan ada banyak butiran yang menempel di tangan.
  Contoh Artikel Tentang Kenegaraan

Beras merupakan konsumsi manusia sehari-hari. Bayangkan jika di setiap harinya Anda memakan beras yang sudah ditaburi zat-zat kimia berbahaya, tentunya hal tersebut akan sangat merugikan Anda.

Demikian beberapa kiat untuk membedakan beras asli dan beras yang sudah menggunakan pemutih, pewangi, atau zat-zat kimia berbahaya lainnya. Semoga informasi ini berguna.